Ahmad Mahfuddin

" jadikan ujian bagi kita terbiasa, merangkai gelap, agar kita torehkan warna warni kebersamaan, untuk saling menggenggam tangan, tiada waktu yang sulit di lalui, jika kita merasa saling menguatkan walau seberat apapun badai coba menguncang, seperti kapal yang tak pernah berhenti berlayar, walau setiap detik ombak mencoba menggoyang kapal, selamanya tetap menyibak samudera, dan ujian itu tak lagi berat, kalau kita terbiasa terbawa keseharian, sebagai makanan pembuka nikmat yang akan kita petik di kemudian hari "

21 Juli 2009

MAQOLATUL MASYAIKH

- di dunia ini, apapun itu semua berawal dari tidak ada, kemudian menjadi ada, dan kembali tiada lagi, kita sendiri juga awalnya tak ada, lalu di lahirkan daripernikahan ayah ibu kita, dan nanti juga akan tak ada lagi, meninggal dunia.
karena dari tidak ada, namanya gaib, jadi apapun di dunia ini awalnya dari gaib, tak ada wujudnya, misal orang bangun rumah, di situ awalnya sawah atau hutan, lalu orang punya angan angan atau di sebabkan hal lain lalu membayangkan membangun rumah, mengumpulkan uang atau material untuk membangun rumah, lalu di hayalkan bentuk yang di kehendaki dan di rancang lalu di bangun. lama berbulan bulan, satu demi satu bata di susun, material di terapkan sehingga menjadi rumah yang bisa di tempati.
keinginan melakukan sesuatu yang hanya sebatas untuk dunia saja, di namakan hayalan. dan keinginan kuat untuk agama dan kebaikan sampai akherat di namakan himmah. atau kemauan baik yang kuat.
kemauan kuat seseorang yang baik, dan di dasari dengan keikhlasan yang tinggi itu bisa merubah jalan dan alur jalan orang lain menjadi seperti yang di kehendaki orang itu, berubah bukan hanya dunianya saja tapi juga sampai kepada ke akherat.



-

belajarlah menyelesaikan masalahmu sendiri, nanti Allah akan memberikan banyak solusi padamu, setelah kamu sudah banyak menyelesaikan masalahmu sendiri, umpama solusi itu berlebih, dari yang di berikan Allah padamu, nanti akan ada orang lain yang butuh solusi itu dan akan minta solusi yang kamu miliki.
seperti kamu punya mobil, setiap rusak kamu perbaiki sendiri, dengan sendirinya kamu akan membeli banyak peralatan pembuka kunci baut, karenanya kamu punya kelengkapan kunci, dan nanti ada orang yang akan meminjam kunci mobilmu itu, jika kamu buka bengkel, orang yang pinjam kuncimu dan kamu bantu memperbaiki mobilnya akan membayarmu sesuai harga yang kamu sebutkan.
begitulah hidup ini.... maka selesaikan masalahmu sampai kamu punya banyak kunci jalan keluar dari aneka masalah.

-  semua manusia itu akan di beri masalah, dan punya masalah dan problematika, dan problematika itu di berikan oleh Allah, untuk mendidik kita, membentuk kita menjadikan pribadi yang mandiri bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dan tegar menghadapi dan menjalani hidup.
sebenarnya Allah itu sudah menyediakan solusi, jalan keluar bagi semua masalah, dan kita yang harus menemukan solusi yang sudah di sediakan Allah itu, seperti kita sakit kepala sudah ada obat yang cocok untuk sakit kepala itu, sehingga sakit kepala sembuh, ketika obat di telan.
jika kita lari dari problematika, tidak mencari solusi masalah yang kita hadapi, cenderung cengeng, mewekan, nangisan, mengeluh, ngedumel, maka masalah itu bukan jadi pendidik kita sehingga kita jadi dewasa, tapi makin menjadikan kita jadi anak anak.
di beri permen malah bingung mau membuka bungkusnya, bungkusnya di pecah pakai palu, malah palu mengenai kuku jempol yang memegang permen, karena kesakitan lonjak lonjak, tak sadar ada sumur di belakang, dan karena meloncat loncat akhirnya masuk kecemplung sumur, dan meninggal.
hanya gara gara permen mati masuk sumur.
orang di luaran berasumsi, ITU SETRES TIDAK BISA MEMBUKA BUNGKUS PERMEN, LALU SANGAT SETRESNYA KEMUDIAN BUNUH DIRI MASUK KE DALAM SUMUR.
jadi selesaikan masalahmu sendiri, agar kamu menjadi pribadi yang dewasa. yang bisa memetik hikmah di balik kejadian yang kamu alami.